Saturday, 1 December 2012

GTT oh... GTT

Ironisasi dunia pendidikan di Indonesia sudah mencapai tahap memprihatinkan. Kondisi ini sudah terjadi sedemikan rupa dan seakan menjadi sebuah sistem yang sangat kokoh. Bentuk-bentuk kesenjangan pendidikan merupakan dampak nyata ironisasi ini. Salah satunya dalam bidang tenaga kependidikan, diskriminasi yang ada berkaitan dengan peran guru. Kenyataan ini muncul dengan perubahan pencitraan guru berkaitan dengan perannya. Perubahan pencitraan tenaga pendidik ini secara tidak langsung menciptakan kastanisasi guru. Secara umum kondisi keguruan kita terbagi menjadi guru PNS dan Guru Non-PNS. Penjabaran lanjut dari status guru kita mengenal Guru PNS, Guru Bantu, Guru Tetap Sekolah hingga Guru Tidak Tetap (GTT) baik di sekolah negeri maupun sekolah swasta. Keberadaan beberapa kelompok guru tersebut jika tidak hati– hati akan terjebak pada diskriminasi guru. Perbedaan utama GTT dengan guru PNS terlihat dari struktur kepegawaian dan pola penggajian. Teraturnya struktur kepegawaian pada Guru PNS tidak ditemukan pada GTT, keteraturan tersebut terlihat dari jelasnya jenjang profesi yang ditempuh dengan segala konsekuensinya. Perbedaan dalam bidang penghasilanpun dapat terlihat jelas, guru tetap maupun guru PNS mendapatkan penghasilan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan pemerintah maupun pihak pengelola sekolah sedangkan GTT mendapatkan penghasilan sesuai kemampuan sekolah tempat mengajarnya.
Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran, tugas pokok profesi (Tupoksi) GTT ini tidak jauh berbeda dengan Guru lain. Persiapan pembelajaran, mengajar dan mengevaluasi siswa sebagai tugas pokok gurupun tak luput dilaksanakan. Sayangnya peran GTT hingga saat ini belum mendapatkan perhatian semestinya.
Euforia dikalangan pendidik kita menciptakan kondisi berkebalikan adalah sebuah realitas, di satu sisi guru PNS menikmati seluruh fasilitas dari pemerintah di sisi lain GTT terengah–engah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. 

1 comment:

Anonymous said...

deneng q penggaweane dolan ro medang+tru
tidak ada kesempatan untuk memulai suatu pelajaran
karena pelajaran q di saut wong liya
hahaha
medang mas yogo