Monday 28 April 2014

Contoh PTK



BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang Masalah
Pembangunan nasional di bidang pendidikan merupakan upaya demi mencerdaskan kehidupan bangsa. Pembangunan di bidang pendidikan diharapkan mampu meningkatkan kualitas manusia Indonesia dalam mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 (Depdikbud,  1993 : iii). Untuk memajukan tujuan tersebut diperlukan usaha peningkatan dan penyempurnaan penyelenggara Pendidikan Nasional sesuai perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, serta kebutuhan pembangunan saat ini. Keberhasilan pendidikan banyak ditentukan dari keberhasilan kegiatan belajar mengajar yaitu keterpaduan, keselarasan antara kegiatan guru dan siswa, karena itu guru sebagai pendidik berkewajiban untuk senantiasa meningkatkan kemampuan profesionalnya sesuai kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kewajiban guru dalam meningkatan kemampuan profesionalnya tidak hanya bagi dirinya, melainkan lebih mempunyai makna peningkatan mutu pendidikan pada umumnya.
 
1. Setiap kegiatan pembelajaran memiliki tujuan utama meningkatkan Hasil belajar siswa-siswinya. Demikian pula pada pembelajaran mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di kelas II SD Negeri Weton Kulon. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial adalah salah satu mata pelajaran pokok yang diberikan di semua jenjang sekolah karena berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Dalam kehidupan sehari-hari dapat kita jumpai kegiatan-kegiatan sosial. Hal ini juga tidak lepas dari sifat dasar manusia sebagai makhluk sosial. Namun para siswa saat ini hampir tidak peduli terhadap sosial kemasyarakatan di lingkungannya. Para siswa saat ini lebih menonjolkan sifat keindividuannya daripada sifat sosialnya. Kondisi seperti ini tidak bisa dibiarkan begitu saja, karena dapat berdampak pada lunturnya karakter bangsa.
Kondisi tersebut juga terjadi pada siswa kelas II SD Negeri Weton Kulon siswa masih rendah rasa sosialnya. Kondisi tersebut terlihat jelas pada hasil evaluasi pembelajaran IPS. Berdasarkan pengamatan peneliti sewaktu mengajar IPS khususnya materi  “Kedudukan dan Peran Anggota Keluarga” ada 14 siswa yang masih di bawah KKM atau 56% dan siswa yang berhasil/memenuhi KKM hanya 11 atau 44%.
No
Nilai
Persentase
Di bawah nilai KKM
Persentas
Di atas Nilai KKM
Keterangan
Tuntas
Tidak Tuntas
1
40
24%


2
60
32%


3
80

24%

4
100

20%

Jumlah
56%
24%



  Sadar akan hal tersebut, peneliti merasa adanya masalah yang menghambat keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran. Sehingga muncul berbagai pertanyaan dalam diri peneliti, apakah yang salah dengan pembelajaran IPS di Kelas II? Apakah metodenya kurang cocok/ apakah media kurang tepat? Hal ini sangat mengkhawatirkan, karena jika siswa tidak dapat memahami peran  dan kedudukan anggota keluarga. Karena materi tersebut langsung berkaitan dengan kehidupan sehari-hari siswa. Mengingat pentingnya materi tersebut, maka hal tersebut harus ditindaklanjuti melalui penelitian tindakan kelas (PTK).
Mengingat siswa masih kelas rendah yang masih dalam tahap operasional konkret, maka hal ini siswa perlu dihadapkan dengan kejadian yang nyata (konkret), agar siswa lebih memahami materi yang disajikan. Agar pembelajaran IPS khususnya materi “Kedudukan dan Peran Anggota Keluarga” dapat menjadi mata pelajaran menyenangkan dan tidak membosankan, guru perlu mengadakan inovasi dalam pembelajaran. Misalnya dengan menggunakan metode yang berbeda dari biasanya dan lebih meningkatkan peran serta siswa secara langsung dalam pembelajaran. Dengan demikian, diharapkan akan meningkatkaan minat dan hasil belajar siswa terhadap materi yang disajikan guru.  

B.  Rumusan Masalah
Apakah penggunaan metode bermain peran dapat meningkatkan hasil belajar IPS khususnya tentang Kedudukan dan Peran Anggota Keluarga di Kelas II SDN Weton Kulon Tahun Pelajaran 2013/2014?

C.  Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Tujuan penelitian ini adalah :
1.      Memperbaiki hasil pembelajaran IPS materi Kedudukan dan Peran Anggota Keluarga pada siswa kelas II SDN Weton Kulon.
2.      Membuktikan bahwa melalui metode bermain peran dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS materi Kedudukan dan Peran Anggota Keluarga pada siswa kelas II SDN Weton Kulon.


D.  Manfaat Penelitian Pembelajaran
Penelitian tindakan kelas mempunyai manfaat yang cukup besar baik bagi guru, siswa maupun bagi institusi pendidikan.
1.      Manfaat bagi Guru
a.    Dapat memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya
b.    Dapat berkembang secara professional
c.    Lebih percaya diri apabila PTK tersebut dapat membuat guru berkembang secara professional
d.   Mendapat kesempatan untuk berperan aktif mengembangkan pengetahuan dan keterampilan sendiri
2.      Manfaat bagi siswa
a.    Dapat memperbaiki hasil belajar
b.    Dapat meningkatkan motivasi siswa dalam belajar
3.      Manfaat bagi institusi pendidikan
a.    Dengan berkembangnya kemampuan guru, maka sekolah pun akan ikut berkembang
b.    Hubungan kolegial yang sehat yang tumbuh dari rasa saling membutuhkan akan menumbuhkan iklim kerjasama yang kondusif untuk memajukan sekolah




 


BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A.      Kerangka Teori
1.  Pengertian Metode Bermain Peran
Metode menurut Djahiri A. Kosasih (1992:5), metode mampu memberikan belajar berbagai kehidupan. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Widya Karya, 2005: 124) adalah perundingan bertukar pikiran, pembahasan suatu masalah.
Metode Bermain Peran adalah salah satu proses belajar mengajar yang tergolong dalam metode simulasi yang berhubungan dengan menyusun dan mengoperasikan suatu model yang mereplikasi proses-proses perilaku. Metode simulasi adalah suatu cara pengajaran dengan melakukan proses tingkah laku secara tiruan. http://modelpembelajaransd.blogspot.com/2014/01/pengertian-metode-bermain-peran-dalam.html.
Metode Bermain Peran merupakan metode mengajar dengan menugaskan siswa untuk memerankan suatu tokoh yang ada di dalam materi atau peristiwa yang dituangkan dalam bentuk cerita sederhana. Metode bermain peran  digunakan untuk :
a.    Mengkonkritkan suatu masalah atau prosedur yang abstrak.
b.    Memberikan kesempatan pada siswa untuk memerankan suatu objek atau tokoh yang ada dalam cerita atau materi.
c.    Membangkitkan minat untuk mempelajari materi yang diajarkan.
Metode bermain peran mempunyai karakteristik menyamnpaikan pelajran pada siswa pada penguasaan objek tertentu. Dalam hal ini metode bermain peran cenderung pada situasi yang sebenarnya.
Metode bermain peran mempunyai beberapa keunggulan diantaranya adalah :
a.    Dapat melakukan pembelajaran bermain peran.
b.   
5
 
Dapat memerankan suatu tokoh yang diperankan.
c.    Memgembangkan rasa ingin tahu siswa.
d.   Siswa dapat mempelajari sesuai dengan materinya.
Kelemahan metode bermain peran antara lain :
a.    Siswa cenderung terlalu banyak bergurau
b.    Siswa yang kurang mampu dalam bermain peran dapat memancing siswa yang  lain untuk mentertawakannya sehingga terjadi keramaian.
c.    Seiring terjadi jalannya pelaksanaan bermain peran tidak lancar karena kurang penguasaan guru dalam menerapkan metode ini sehingga tidak mampu mengoptimalkannya. (Enik Windari.2009).
2. Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan segala sesuatu yang menjadi milik siswa akibat kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Belajar itu sendiri merupakan proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu perubahan perilaku yang menetap (Mulyono dalam Murniyati,2010:10). (John M.Kelle dalam Murniyati,2010:10) memandang hasil belajar sebagai keluaran dari suatu sistem pemprosesan berbagai masukan yang berupa informasi.
Menurut Wingkel (dalam Gino, 1993 : 6) belajar adalah suatu kegiatan yang dapat menghasilkan perubahan tingkah laku, baik potensial maupun aktual.
a.    Pengertian Hasil Belajar
Menurut Subramanian Slan Raja (2010) “The study result is consistent with previous studies, except that the regulators are concerned with stautory obligations rather than information overload by way of woluntary disclosure”.
b.    Faktor yang mempengaruhi belajar
Keberhasilan belajar sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor – Faktor tersebut dikelompokkan menjadi dua kelompok yaiti :
1.        Faktor Intern
Faktor intern (dalam diri siswa) yang berpengaruh terhadap hasil belajar diantaranya adalah kecakapan, minat, bakat, usaha, motivasi, perhatian, kelemahan dan kesehatan, serta kebiasaan siswa. Minat belajar berkaitan dengan seberapa besar individu merasa suka atau tidak suka terhadap suatu materi yang dipelajari siswa. Minat, perhatian, dan motivasi dapat dikondisikan oleh guru. Kecakapan dapat dikelmpokkan berdasarkan kecepatan belajar: yakni sangat cepat, sedang, dan lambat. Demikian pula pengelompokkan kemampuan siswa berdasarkan kemampuan penerimanya, misalnya proses pemahamannya harus dengan cara perantara visual, verbal, dan ataupun harus dibantu dengan alat/media.
2.      Faktor Ekstern
Faktor Ekstern (luar diri siswa) yang mempengaruhi hasil belajar siswa diantaranya adalah : lingkungan fisik dan non-fisik (termasuk suasana kelas dalam belajar, seperti riang gembira, menyenangkan), lingkungan social budaya, lingkungan keluarga, program sekolah (termasuk dukungan komite sekolah), guru, pelksanaan pembelajaran, dan teman sekolah. Guru merupakan Faktor yang sangat berpengaruh terhadap proses maupun hasil belajar, guru merupakan manajer atau sutradara dalam kelas. Dalam hal ini, guru harus memiliki kompetensi dasar yang disyaratkan dalam profesi guru.
(Sri Anita W. dkk. Strategi Pembelajaran di SD, 2007:2.7)
3.      Pembelajaran IPS di SD
            IPS sebagai salah stu bidang studi yang memiliki tujuan membekali siswa untuk mengembangkan penalarannya di samping aspek nilai dan moral, banyak memuat materi social dan bersifat hafalan sehingga pengetahuan dan informasi yang diterima siswa sebatas produk hafalan. Sifat materi pelajaran IPS tersebut membawa konsekuensi terhadap proses belajar mengajar yang didominasi pendekatan eksporsitoris, terutama guru menggunakan metode ceramah sedangkan siswa kurang terlibat atau cenderung pasif.
(Udin S. Winataputra, ddk. Materi dan Pembelajaran IPS di SD, 2007:9.4)
            Menurut Balen (1993), pengembangan keterampilan yang harus dimiliki siswa adalah keterampilan berpikir, keterampilan social, dan keterampilan praktis. Keterampilan berpikir dikembangkan untuk melatih siswa berpikir logis dan sistematis melalui proses belajar mengajar dengan model pengembangan berpikir kritis, keterampilan sosial dan praktis melalui model dialog kreatif. Ketiga keterampilan tersebut dapat dikembangkan dalam situasi belajar mengajar yang interaktif antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa. Optimalisasi interaksi dalam proses belajar mengajar akan tergantung kepada beberapa Faktor yang menyangkut kesiapan siswa dan guru sebagai berikut :
(a)      Faktor minat dan perhatian siswa dalam belajar.
(b)      Faktor motivasi pada siswa baik dari dirinya sendiri ataupun dari luar dirinya.
(c)      Faktor latar atau konteks.
(d)     Faktor perbedaan individu.
(e)      Faktor sosialisasi.
(f)       Faktor belajar sambil bermain.
(g)      Faktor belajar sambil bekerja.
(h)      Faktor inquiri, dan
(i)        Faktor memecahkan masalah.
(Udin S. Winataputra, ddk. Materi dan Pembelajaran IPS di SD, 2007:9.6)
            Terhadap empat alasan mengapa siswa dikembangkan kemampuan berfikirnya terutama dalam IPS. Pertama, kehidupan kita dewasa ini ditandai dengan abad informasi yang menuntut setiap orang untuk memiliki kemampuan dalam mencari, menyaring guna menentukan pilihan dan memanfaatkan informasi tersebut sesuai dengan kebutuhan dan kehidupannya. Kedua, setiap orang senantiasa dihadapkan pada berbagai masalah dan ragam pilihan sehingga untuk itu dituntut untuk berpikir kritis dan kreatif, karena masalah dapat terpecahkan dengan pemikiran seperti itu. Ketiga,kemampuan memandang suatu hal dengan cara baru atau tidak konvensional merupakan keterampilan penting dalam memecahkan masalah. Keempat, kreatifitas merupakan aspek penting dalam memecahkan masalah, mulai dari apa masalahnya, mengapa muncul masalah dan bagaimana cara pemecahannya.
(Udin S. Winataputra, ddk. Materi dan Pembelajaran IPS di SD, 2007:9.5)
4.      Materi Pembelajaran Peran dan Kedudukan Keluarga
Pengertian keluarga menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Balai Pustaka cetakan Tahun 2005  halaman 536) adalah ibu dan ayah beserta anak-anaknya; seisi rumah. Materi ini diajarkan bertujuan agar siswa mengetahui kedudukan dan peran masing-masing anggota keluarga seperti: bapak, ibu dan anak.
Keluarga adalah orang yang terikat oleh ikatan pernikahan atau ikatan darah karena keturunan. Suatu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak – anak disebut dengan keluarga inti.
Seorang suatu adalah pemimpin dalam keluarga atau disebut sebagai kepala keluarga. Kepala keluarga bertanggungjawab atas keselamatan seluruh anggota keluarga. Akan tetapi tidak berarti ia boleh berbuat apa saja terhadap anggota keluarganya. Keputusan dalam keluarga tetap diambil berdasarkan musyawarah bersama. Isteri dan anak – anak harus terlibat dalam pengambilan keputusan.
Kedudukan isteri dalam keluarga adalah sebagai ibu rumah tangga. Tugas utamanya adalah mengurus rumah tangga dan keluarga. Ibu bertanggungjawab atas kebersihan dan kerapian rumah.
Anak – anak adalah anggota keluarga. Mereka senantiasa membutuhkan perhatian dan kasih sayang orang tua. Orang tua berkewajiban memenuhi kebutuhan anak – anak. Misalnya pakaian, pendidikan, kesehatan, dan makanan yang bergizi.
Sebuah keluarga terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Dalam keluarga mungkin juga ada kakek, nenek, paman, bibi, uak, dan pembantu rumah tangga. Semua anggota keluarga mempunyai peran yang berbeda – beda antar yang satu dan yang lainnya.
Tugas pokok seorang ayah sebagai kepala keluarga adalah bekerja mencari nafkah guna memenuhi kebutuhan keluarga. Namun, banyak juga ibu – ibu yang ikut bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
Ibu sangat penting dalam rumah tangga. Tugas pokok seorang ibu adalah mengurus rumah tangga dan keluarga. Ibu juga berkewajiban membimbing dan mendidik anak – anaknya. Ibu juga menyediakan makanan yang bergizi untuk seluruh anggota keluarga. Bagi keularga yang tidak pembantu rumah tangga, ibu juga mencuci pakaian yang kotor kemudian menyetrikanya. Alangkah beratnya pekerjaan ibu. Meski demikian ibu tetap senang mengerjakan pekerjaannya. Betapa mulianya hati ibu. Tidak pernah mengeluh walaupun pekerjaannya berat. Oleh karena itu, kita harus menyayangi ibu dengan cara mengikuti nasihat dan perintahnya.
Seorang anak berkewajiban untuk membantu pekerjaan orang tua, mengikuti segala nasihat dan perintah orang tua. Jika seorang anak tersebut adalah seorang pelajar maka anak tersebut juga mempunyai kewajiban belajar dengan tekun agar bisa menjadi kebanggaan orang tua.
Sumber : Pengetahuan Sosial 3. Jakarta : ERLANGGA oleh : M. Said, dkk (2004).




B.  Kerangka Berfikir



 
 ................................................
C.       .





D.       




E.        
F.        





C.  Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berfikir yang telah dikemukakan di atas, maka hipotesis tindakannya yaitu : Penerapan metode bermain peran dapat efektif untuk meningkatkan hasil belajar IPS materi Kedudukan dan Peran Anggota Keluarga pada siswa kelas II SDN Weton Kulon.

D.  Indikator Kinerja dan Kriteria Keberhasilan
Indikator yang digunakan untuk mengukur peningkatan hasil belajar adalah :
1.      Secara individu siswa dinyatakan aktif dalam pembelajaran jika siswa tersebut merespon dengan baik materi yang disampaikan guru. Sedangkan siswa diyatakan berhasil dalam pembelajaran jika siswa tersebut menguasai materi yang ditunjukkan dengan nilai 65
2.      Secara klasikal siswa dinyatakan berhasil jika 80% jumlah siswa berminat dan aktif dalam pembelajaran dan tuntas.



 





BAB III
PELAKSANAAN PERBAIKAN

A.  Subjek, Tempat, Waktu Penelitian, Pihak yang Membantu
1.      Subyek Penelitian
Subyek penelitian dalam perbaikan pembelajaran ini adalah siswa Kelas II SDN Weton Kulon Kecamatan Puring, Kabupaten Kebumen Tahun Pelajaran 2013/2014 pada mata pelajaran IPS materi kedudukan dan peran anggota keluarga. Siswa kelas II terdiri atas siswa 11 laki-laki dan 14 siswa perempuan. Kemampuan siswa di kelas II ini adalah heterogen. Ada yang minatnya rendah dalam pembelajaran IPS, ada yang kurang motivasi, dan ada juga di antara mereka yang memang susah berkonsentrasi.
2.      Tempat Penelitian
Tempat penelitian ini adalah di SDN Weton Kulon, UPTD Dikpora Unit Kecamatan Puring, Kabupaten Kebumen, khususnya siswa kelas II.
3.      Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus yaitu siklus pertama dilaksanakan pada tanggal 17 Februari 2014 dan siklus kedua dilaksanakan pada tanggal 1 Maret 2014. Pelaksanaan penelitian mulai dari perencanaan, pelaksanaan, penulisan laporan dan pengumpulan data dapat terlihat dalam matrik berikut :
Bulan
Februari
Maret
April
Persiapan


Pelaksanaan

Penulisan laporan

Pengumpulan laporan



4.      Pihak yang Membantu
13
 
Pihak yang telah membantu penelitian ini antara lain; guru senior sebagai observer, kepala sekolah sebagai supervisor 2, serta dosen pembimbing sebagai supervisor 1 sekaligus pembimbing dalam pelaksanaan penelitian ini.  

B.  Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran
1.    Prosedur Penelitian Tindakan Kelas
Langkah-langkah dalam penulisan PTK yaitu :
a.    Perencanaan
Pada tahap perencanaan yang dilakukan yaitu :
-            Menyusun RPPP, LKS, tes, dan lembar observasi
-            Menyiapkan alat dan media pembelajaran
-            Menunjuk guru senior untuk menjadi observer
-            Menyediakan alat dokumentasi / kamera
b.    Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan tindakan kelas yaitu berupa paparan pelaksanaan siklus I dan siklus II dan penjelasan meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS materi Kedudukan dan Peran Setiap Anggota Keluarga. Dalam pelaksanaan siswa juga diperkenalkan dan  diajak untuk bermain peran, sehingga siswa mampu menyelesaikan soal dengan benar.
c.    Observasi
Observasi dilakukan oleh guru senior. Observer mengamati tingkah laku siswa selama proses pembelajaran dan mencatatnya. Selain itu observer juga memberikan balikan segera setelah pembelajaran selesai kepada peneliti, agar data yang diperoleh lebih akurat. Kegiatan observasi mengacu pada kesepakatan yang telah dibuat antara peneliti dan observer sebelumnya.
d.   Refleksi
Setelah melaksanakan siklus I peneliti dan observer menganalisis data serta merefleksi hal-hal yang belum sesuai dan jika siklus I belum berhasi maka akan dilaksanakan siklus berikutnya dengan membuat perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi ulang sampai berhasil. Jika hasil kesimpulan sudah berhasil maka perbaikan dihentikan pada siklus tersebut.  Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada skema berikut :


...........................................................

































2.      Prosedur Umum Pembelajaran
Gagne dan Briggs (dalam situmorang dkk, 2004 : 63) menyebutkan prosedur umum pembelajaran ada Sembilan urutan kegiatan pembelajaran, yaitu :
1.    Memberikan motivasi atau menarik perhatian
2.    Menjelaskan tujuan pembelajaran kepada peserta didik
3.    Mengingatkan kompetensi prasyarat
4.    Memberikan stimulus (masalah, topic, konsep)
5.    Menimbulkan penampilan peserta didik
6.    Memberikan umpan balik
7.    Menilai penampilan
8.    Menyimpulkan
Sesuai pendapat  pakar tersebut maka prosedur umum pembelajaran dapat diuraikan dalam urutan kegiatan pembelajaran sebagai berikut :
1)        Prakegiatan
a)    Menciptakan kondisi mendidik
b)   Menciptakan kesiapan belajar siswa
c)    Menciptakan suasana belajar yang kondusif
2)        Kegiatan Awal
a)    Mengajukan pertanyaan yang berhubungan dengan materi sebelumnya
b)   Memberikan komentar atas jawaban yang diberikan siswa dalam kegiatan pembelajaran
c)    Membangkitkan motivasi dan perhatian siswa dalam kegiatan pembelajaran
3)        Kegiatan Inti
a)    Menyampaikan tujuan pembelajaran khusus kepada siswa
b)   Mengingatkan dan sedikit mengulas kompetensi prasyarat (fre requisite material)
c)    Menyampaikan alternative kegiatan yang akan ditempuh siswa
d)   Membahas materi pelajaran atau menyampaikan materi pelajaran
e)    Melibatkan siswa dalam proses pembelajaran dan penemuan informasi material
f)    Melaksanakan penilaian proses di sela-sela penyampaian materi
g)   Pelajaran
4)        Pasca Kegiatan
a)    Melaksanakan umpan balik
b)   Menyimpulkan materi pelajaran yang telah disampaikan
c)    Melaksanakan penilaian hasil
d)   Melaksanakan kegiatan tindak lanjut pembelajaran
e)    Mengemukakan tentang topik yang akan dibahas pada waktu yang akan datang
f)    Menutup kegiatan pembelajaran

3.         Prosedur Umum Perbaikan Pembelajaran
1)        Mengidentifikasi masalah, menganalisis dan merumuskan masalah, dan merumuskan hipotesis
2)        Menemukan cara pemecahan masalah/tindakan perbaikan
3)        Merancang scenario tindakan perbaikan yang dikemas dalam Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP)
4)        Mendiskusikan aspek-aspek yang diamati dengan guru senior yang ditugasi sebagai pengamat (Observer)
5)        Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan scenario yang telah dirancang dengan diamati oleh guru senior (Observer)
6)        Mendiskusikan hasil pengamatan dengan guru senior (Observer)
7)        Melakukan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan
8)        Konsultasi dengan supervisor
9)        Merancang tindak lanjut
10)    Informasi Observer

C.  Teknik Analisis Data.
1.    Data
Pada penelitian tindakan kelas ada 2 macam data yaitu data kuantitatif (berupa angka) dan data kualitatif (tidak berupa angka). Data kuantitatif adalah data yang berupa angka yang merupakan nilai dari hasil evaluasi yang dilaksanakan. Data ini dikumpuklkan oleh guru untuk mencatat hasil nilai tes formatif yang dilaksanakan oleh guru. Sedangkan data kualitatif merupakan keterangan tingkah laku siswa selama perbaikan pembelajaran. Data ini dikumpulkan oleh guru senior dengan melakukan pengamatan terhadap siswa selama pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar pengamatan yang sudah dipersiapkan.
2.    Analisis Data
Data kuantitatif dianalisa menggunakan statistik sederhana untuk mengetahui keberhasilan siswa dalam pembelajaran sedangkan data kuallitatif dianalisa dengan bentuk narasi atau paparan untuk mengetahui minat/keterlibatan/partisipasi anak dalam pembelajaran.

D.  Prosedur Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus.
1.    Siklus pertama dilaksanakan pada tanggal 17 Februari 2014
Mata Pelajaran   : IPS
Pokok Bahasan  : Kedudukan dan Peran Anggota Keluarga
Kelas                  : II
Alokasi Waktu   : 2 x 35 menit (1 x pertemuan)
a.    Perencanaan
Untuk melaksanakan perbaikan ini peneliti menyiapkan :
-       RPPP untuk perbaikan pembelajaran
-       Lembar observasi untuk memantau kegiatan siswa selama pembelajaran
-       Lembar evaluasi untuk mengetahui keberhasilan perbaikan pembelajaran
-       Alat peraga
-       Koordinasi dengan guru senior untuk memperlancar proses pelaksanaan perbaikan pembelajaran
-       Menyiapkan lembar kerja siswa
b.    Pelaksanaan
Perbaikan siklus pertama ini dilaksanakan dalam satu pertemuan waktunya 2 x 35 menit
1)   Kegiatan awal
-       Berdoa dan presensi siswa
-       Apersepsi “tanya jawab tentang anggota keluarga”
-       Tanya jawab dengan siswa tentang hubungan kekerabatan keluarga
2)   Kegiatan Inti
-       Guru menjelaskan materi tentang konsep keluarga
-       Guru menggambarkan silsilah keluarga dan menentukan hubungan kekerabatan dalam keluarga
-       Beberapa siswa disuruh maju ke depan untuk bermain peran
-       Siswa mengerjakan LKS secara berkelompok
3)   Kegiatan Akhir
-       Siswa diberi kesempatan bertanya
-       Siswa dibimbing oleh guru untuk menyimpulkan materi
-       Guru memberikan tugas rumah
-       Guru menutup pelajaran
c.    Observasi
Selama pembelajaran berlangsung guru senior melakukan observasi terhadap kegiatan guru dan siswa dengnan menggunakan lembar observasi yang sudah disiapkan.
d.   Refleksi
Setelah pembelajaran berakhir peneliti dibantu guru senior dan kepala sekolah melakukan refleksi terhadap kegiatan perbaikan yang dilakukan peneliti. Ternyata hasilnya cukup menggembirakan terjadi peningkatan baik minat dan prestasi belajar siswa, namun belum sesuai dengan yang ditentukan maka penelitian dilanjutkan pada siklus kedua.

2. Siklus kedua dilaksanakan pada tanggal 1 Maret 2014
Mata Pelajaran          : IPS
Pokok Bahasan         : Kedudukan dan Peran Anggota Keluarga
Kelas                         : II
Alokasi Waktu          : 2 x 35 menit (1 x pertemuan)
a.    Perencanaan
Untuk melaksanakan perbaikan ini peneliti menyiapkan :
-       RPPP untuk perbaikan pembelajaran
-       Lembar observasi untuk memantau kegiatan siswa selama pembelajaran
-       Lembar evaluasi untuk mengetahui keberhasilan perbaikan pembelajaran
-       Alat peraga
-       Koordinasi dengan guru senior untuk memperlancar proses pelaksanaan perbaikan pembelajaran
-       Menyiapkan lembar kerja siswa/lembar kerja kelompok
-       Menyiapkan lembar evaluasi
-       Menyiapkan tugas rumah
b.    Pelaksanaan
Perbaikan siklus kedua ini dilaksanakan dalam satu kali pertemuan tiap pertemuan 2 x 35 menit
1)   Kegiatan awal
-       Berdoa dan presensi siswa
-       Apersepsi “menyanyikan lagu sayang semua”
2)   Kegiatan Inti
-       Guru menjelaskan konsep keluarga dengan media gambar
-       Guru membentuk kelompok siswa untuk bermain peran
-       Guru membagi masing-masing peran siswa
-       Guru menyuruh siswa mempraktekkan perannya
-       Siswa mengerjakan LKS
-       Siswa membacakan hasil kerja LKS dengan didampingi guru
3)   Kegiatan Akhir
-       Siswa diberi kesempatan bertanya
-       Siswa dibimbing oleh guru untuk menyimpulkan materi
-       Guru memberikan evaluasi kepada siswa
-       Guru memberi tugas rumah
-       Guru menutup pelajaran
c.    Observasi
Selama pembelajaran berlangsung guru senior melakukan observasi terhadap kegiatan guru dan siswa dengan menggunakan lembar observasi yang sudah disiapkan.
d.   Refleksi
Setelah pembelajaran berakhir peneliti dibantu guru senior dan kepala sekolah melakukan refleksi terhadap kegiatan perbaikan yang dilakukan peneliti. Ternyata hasilnya cukup menggembirakan terjadi peningkatan yang signifikan baik minat dan prestasi belajar siswa, dan sudah sesuai dengan yang ditentukan maka penelitian dihentikan pada siklus kedua.

No comments: